Model Bisnis untuk Perusahaan Rintisan Perangkat Keras (Hardware StartUp)

Dua tahun terakhir ini 2010 – 2011 di Indonesia sedang marak-maraknya orang mendirikan perusahaan rintisan atau yang biasa disebut StartUp. Mayoritas memang di bidang teknologi informasi terutama teknologi web, mobile, dan games. Meskipun demikian definisi kata Startup sendiri bisa berarti lebih luas, tidak terpaku dalam hal teknologi informasi saja melainkan bisa pada bidang lain seperti otomotif, bioteknologi, periklanan, semikonduktor, dan lain-lain.

Bidang yang akan dibahas pada artikel ini adalah pada perusahaan rintisan perangkat keras dan semisalnya. Sebenarnya sudah cukup banyak para pelaku startup di bidang yang satu ini, namun publikasi di media masih kalah hingar bingarnya dengan startup web, mobile, dan games. Hal ini bisa dimaklumi mengingat saat ini pengguna internet di Indonesia baik itu melalui perangkat genggam maupun komputer mengalami peningkatan yang signifikan. Jenis bisnis di bidang perangkat keras sangat bervariasi, mulai dari teknologi sederhana sampai teknologi tinggi seperti Field Programmable Gates Array (FPGA), IC Design, Digital Signal Processing (DSP), dan Embedded Systems. Di negara lain program akselerasi untuk pelaku hardware startup juga mulai bermunculan, salah satunya adalah HAXLR8R yang terdapat di China.

Cakupan Kebutuhan

Suatu perusahaan didirikan untuk membuat produk yang memberikan solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat. Begitupun dengan perusahaan rintisan di bidang perangkat keras, harus bisa memberikan solusi terbaik. Beberapa sektor yang masih membutuhkan solusi tersebut antara lain :

  • Penanggulangan bencana (gunung meletus, tsunami, kebakaran), bisa dibuat suatu perangkat untuk peringatan dini/early warning system. Pengguna solusi ini adalah Pemda setempat atau pemerintah di suatu wilayah.

  • Sistem kendali dan monitoring proses industri (suhu, kelembaban, level fluida, kecepatan fluida, dan lain-lain), bisa dibuat suatu perangkat sistem telekontrol dan telemetri. Pengguna solusi ini adalah industri minyak & gas, telekomunikasi, pergudangan, kimia dan industri terkait.

  • Telekomunikasi dan Jaringan, bisa dibuat perangkat VoIP, Router, PABX, dan lain-lain. Pengguna solusi ini adalah perusahaan telekomunikasi, perkantoran, dan perumahan.

  • Smart Building/Smart Home, gedung atau rumah yang serba otomatis terintegrasi dengan satu perangkat sebagai pengendali dan pengawasan. Pengguna solusi ini adalah perkantoran dan perumahan.

Masih banyak sektor-sektor lain yang tentunya membutuhkan perangkat yang bertujuan memudahkan pekerjaan manusia.

 Model Bisnis

Banyaknya sektor yang menjadi target pengguna solusi perangkat keras menyebabkan adanya model bisnis yang bervariasi dari perusahaan rintisan. Berikut ini model bisnis yang dapat diterapkan:

1. Berbasiskan Proyek

Model bisnis ini berdasarkan pada spesifikasi permintaan pengguna/klien. Perangkat dibuat secara khusus menyesuaikan kebutuhan dalam suatu proyek. Pada kondisi ini diperlukan kedisiplinan dan manajemen proyek yang baik untuk dapat menyelesaikan pembuatan perangkat sesuai jadwal. Sebagai produsen perangkat, kita harus memiliki semua komponen yang dibutuhkan, bahkan komponen cadangan jika sewaktu-waktu terjadi kekeliruan.

2. Pabrikasi PCB (Printed Circuit Board)

Model bisnis ini lebih fokus kepada manufaktur PCB, dimana proses pabrikasinya menggunakan mesin CNC sehingga hasil akhirnya sangat presisi. Desain gambar skematik dan routing PCB nya bisa berasal dari klien atau bisa sekaligus dikerjakan sendiri sesuai permintaan klien.

3. Riset dan Pengembangan

Bisnis perusahaan ini melakukan riset teknologi baru dan pengembangan produk perangkat keras mulai dari proses desain skematik, PCB, perakitan, pengembangan perangkat lunaknya (OS, firmware, aplikasi), hingga pada tahap pengetesan/Quality Control sebelum produk resmi diluncurkan. Beberapa perusahaan ada yang hanya fokus pada pengembangan perangkat lunak saja, seperti perusahaan bidang embedded linux (kernel porting, device driver, application development). Pada bisnis ini, dibutuhkan keahlian dan kompetensi teknologi tinggi yang selalu mengikuti kondisi terkini. Modal biaya yang paling besar digunakan pada sisi penelitian dan pengembangan, serta kebutuhan SDM yang handal.

4. Integrator Sistem

Bisnis perusahaan ini melakukan penggabungan perangkat keras dengan perangkat lunak yang saling mendukung sehingga tercipta suatu sistem terintegrasi. Prinsipnya adalah menggunakan perangkat keras yang sudah ada di pasaran lalu mengintegrasikan dengan perangkat lunak, melakukan modifikasi dan instalasi di lapangan sesuai yang dibutuhkan oleh klien. Bisnis seperti ini dibutuhkan keahlian untuk mengetahui teknologi dari berbagai produsen perangkat keras / multivendor.

5. Development Kit

Pada model bisnis ini perusahaan fokus pada pembuatan papan pengembangan (Development Board), periferal dan asesoris perangkat lainnya untuk tujuan pembelajaran, dan training. Pasar yang dituju adalah sekolah teknik, universitas, hobies, maupun perusahaan.

6. Re-branding

Prinsip model bisnis ini adalah menggunakan perangkat merek lain lalu melakukan sedikit modifikasi yang diperlukan, mengganti desain kotak/casing kemudian menggantinya dengan merek sendiri dengan tujuan mempercepat waktu pemasaran produk. Ada perjanjian tertentu yang harus disepakati bersama produsen perangkat sebelum melakukan penggantian merek/re-branding. Hal ini lebih menghemat biaya riset, sehingga pengusaha bisa lebih fokus pada strategi bisnisnya.

7. Konsultan

Model bisnis seperti ini harus membutuhkan Sumber Daya Manusia yang sangat berpengalaman di bidangnya. Karena kebutuhan klien yang beragam dan kompleks, keahlian mengatasi permasalahan perangkat keras maupun perangkat lunaknya secara tepat dan efisien mutlak diperlukan. Karyawan yang bersertifikasi dapat mengangkat citra perusahaan di mata klien. Biasanya selain bertindak sebagai konsultan, perusahaan ini juga melakukan pelatihan teknologi yang terkait.

Secara garis besar, model bisnis perusahaan rintisan di bidang perangkat keras adalah seperti yang dijelaskan di atas. Namun tidak menutup kemungkinan jika ada model bisnis lain yang diterapkan mengingat banyaknya peluang sektor-sektor pasar yang masih terbuka lebar untuk bidang ini.

Kesimpulan

Perusahaan rintisan di bidang perangkat keras (Hardware StartUp) memiliki tantangan tersendiri, karena teknologinya yang berkembang pesat dan membutuhkan kompetensi SDM yang handal. Selain itu dari sisi modal juga membutuhkan biaya yang cukup besar karena mengikuti harga perangkat/komponen yang bervariasi dan waktu riset yang tidak sebentar. Tiap model bisnis yang diterapkan memiliki resikonya masing-masing, jadi disarankan para pengusaha pemula di bidang ini harus cermat dalam pemilihannya. Sebagai pemula di bidang ini, artikel tentang pendirian hardware startup berikut merupakan referensi yang bagus : http://riftlabs.com/2010/11/tools-for-the-lean-hardware-start-up/

NB : Artikel yang saya tulis ini merupakan analisis dari saya pribadi, saya sangat mengapresiasi jika ada yang memiliki ide dan pemikiran lain.

About

IoT Innovator & Industry 4.0 Evangelist Discussion, consultation or opportunity please reach me on: astonix(at)gmail(dot)com

Posted in Entrepreneurship
One comment on “Model Bisnis untuk Perusahaan Rintisan Perangkat Keras (Hardware StartUp)
  1. arman says:

    Pembagiannya bagus juga, jadi bisa membedakan bidang-bidang di bisnis hardware. Sip.

Leave a comment